STOP!!! CHILDREN ABUSE

Assalamualaikum...

Denger berita akhir-akhir tentang banyak hal yang hampir ga ada berita baiknya cukup membuat saya merinding dan sejujurnya sangat resah. Sedang gencar di media massa baik elektronik maupun cetak mengenai pelecehan kepada anak-anak. Yang astagfirullah... semakin banyak dan bertambah. Di saat para penggiat anti kekerasan pada anak membanting tulang, menghabiskan waktu dan saya percaya tak bisa tidur karena kasus yang menyeramkan kepada anak selalu berulang seakan tidak  pernah meminta untuk diam sejenak. Para penjahat itu selalu mencari mangsa.

Namun ironinya...di saat bersamaan para pemimpin dan penguasa sibuk menghitung suara, elaktibilitas, siapa calon presiden dari masing-masing partai, calon legislatif kebingungan mencari berapa banyak suara yang mereka dapat untuk melenggang ke Senayan. Ironi. Miris. Dan sungguh saya sakit hati.

Pelecehan pada anak adalah puncak dari tidak adanya sistem keamanan yang baik, akselerasi tekhnologi tanpa adanya edukasi, perdagangan dan mudahnya mendaptakan tontonan pornografi, dan banyak lagi. Pernah baca tentang studi yang dilakukan oleh Yayasan Kita dan Buah Hati pimpinan Ibu Elly Risman Musa?? Tentang bahayanya kerusakan otak pada orang yang suka dan hobby menonton film porno?? Jika belum dan jika kita mengaku orang tua, juga calon orang tua sudah selayaknya kita membaca. Manfaatkan gadget ditangan kita untuk menambah pengetahuan tentang banyaknya bahaya yang mengintai anak-anak kita, buah hati kita. Bukan supaya membuat kita ketakutan, tapi justru agar membuat kita terbuka lebar mata dan mencari solusinya.

Gusti nu Agung, Allahu Akbar. Inikah tanda-tanda kiamat yang pernah Engkau sabdakan? Rasanya semakin ngeri dan saya sendiri hampir tidak punya rasa percaya lagi. Meski saat ini saya tidak lagi bekerja keluar rumah namun rasanya rasa was-was itu selalu menghantui saya. Kita hampir saja tidak bisa lagi percaya dengan perkataan " dia sudah saya anggap sebagai saudara". Karena penjahat selalu punya cara. Pergeseran zaman dan tuntutan hidup yang semakin menghimpit ternyata benar bisa membuat orang semakin tidak karuan, ditambah dengan nilai luhur agama yang hanya dijadikan ritual tanpa mau mendalami sampai sanubari.

Bolehkah saya katakan tentang suatu hal yang sangat dasar. Segala kebobrokan moral yang terjadi saat ini adalah awal dari salah asuhnya lingkup kecil bernama keluarga. Boleh di cek, kemungkinan besar berdasarkan pemaparan dari beberapa pihak, orang yang melakukan kejahatan,  baik seksual maupun kejahatan fisik yang lain adalah orang yang pernah mengalami luka yang sama di masa kecilnya. Kenapa masa kecil?? Karena memang sejak dahulu manusia yang tidak berperasaan suka sekali menindas anak kecil karena dianggap tidak akan melawan, lugu dan lainnya. Ingatkah kita ketika jaman jahiliyah jauh sebelum kakanda Rasulullah datang. Kaum Quraisy memiliki kebiasaan mengubur hidup-hidup anak perempuan karena dianggap sebagai aib. Nah, sejak dahulu kan anak selalu dianggap sebagai obyek yang tidak penting kehadirannya. Astaghfirullah.

Anak memang kecil, tapi sungguh jiwanya yang murni itu kepastian. Bashiroh yang masih halus dan dipenuhi cahaya Allah seharusnya tidak boleh dikotori oleh siapapun apalagi celakanya di masa kini, anak dilukai hatinya oleh keluarganya sendiri, tanpa sengaja. Anak kecil bisa saja Allah takdirkan juga memiliki jiwa melawan atau pertahanan diri, atau Allah takdirkan punya kekuatan yang sudah terbentuk guna melawan kejahatan yang mengintai. Tapi nyatanya Allah tidak mentaqdirkan demikian. Mengapa?? Karena Allah hendak mendidik kita, mengajari kita, sekaligus menyediakan ladang amal untuk kita orang tuanya agar mendapat pahala yang banyak dan berlimpah kekal kemudian hingga akhir hayat yaitu anak yang shaleh.

Tidak akan pernah sia-sia kawan jika kita berbuat baik kepada anak-anak. Mereka begiti suci dan amat menyenangkan. Coba tatap matanya yang bening seolah penuh harap agar selalu disapa. Sapa diri dan hatinya. Mereka haus akan apresiasi tepuk tangan, pujian, semangat dan pendidikan sebagai bekal guna menghadapi kenyataan bernama fase hidup kemudian. Jika kita mau peduli kepada anak-anak, minimal anak kita sendiri, maka sesungguhnya kita sedang berbuat baik kepada generasi emas di masa mendatang yang akan membawa kebaikan untuk dirinya sendiri maupun negaranya, lebih lagi agamanya. Kita mungkin tidak mendapat royalti atas kebaikan kita saat ini, tapi percayalah Malaikat Raqib rapi mencatat tiap usaha kita menyayangi mereka.

Stop children abuse..!!! No matter what... bangun komunikasi yang baik dalam keluarga sendiri, bangun rasa peduli dan empati, jangan lagi hanya memarahi dan mencaci.. jangan lupa tengadahkan tangan kita setiap hari, mohon Allah menjaga semua anak-anak di seluruh belahan bumi dan mohon pula agar Allah sudi membimbing hati para orang tua yaitu kita untuk senantiasa mampu menjaga dan mendidik amanah yang amat mulia bernama anak-anak.

Perihmu nak saat kau dijahati oleh orang itu, sungguh aku mampu membayangkan. Semoga engkau mendapati cahaya hati untuk lari ke tempat yang baik lalu menjadilah yang baik. Agar mata rantai itu terputus, biar neraka saja tempat penjahat itu terbakar.

Ciputat, 5 Rajab 1435

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang Puri Bintaro Club House

Mampir Ke Al Kahf Space & Kopi Manyar Bintaro

Cerita Guru