Pempek Dos ala Ibu Najma
Jumat pagi yang cerah, seorang ibu sedang menginginkan suatu makanan favoritnya. Namun, ibu ini tidak berkeinginan untuk membeli, karena di hari sebelumnya sempat melihat pembuatan dari penganan ini yang sederhana dengan hasil yang memuaskan. Demi menuntaskan keinginan ngidamnya, ibu ini pun bertekad untuk membuat sendiri dan syukurlah bahan-bahannya ada di rumah dengan sedikit tambahan beli di warung belakang komplek.
Itu openingnya sodara-sodara. Ibu itu adalah eike sendiri dong ya. Saya lagi ngidam banget sama yang namanya Pempek, namun bukan pempek Palembang. Ternyata saya baru tahu, ada jenis Pempek tanpa ikan. Wah ini cocok buat saya yang lagi ga suka bau amis-amis, jadilah sehabis dhuha saya ditemani asisten unyu-unyu alias Najma berangkat ke warung sebentar membeli bahan yang kurang dan sampai rumah untuk segera meng-eksekusi resep yang bikin penasaran.
Pempek ini saya copy resepnya dari blog Ummi yang tinggal di Jepang, ummi saya doain ummi panjang umur, sehat selalu, karena di dalam blognya banyak sekali resep-resep makanan kesukaan saya, dan entah kenapa step by step pembuatannya selalu bikin saya penasaran pingin ngacir ke dapur. Beneran deh ummi, matur suwun sanget. Hehehe :)
PEMPEK DOS (Pempek Tanpa Ikan)
- 2 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk (*ummi:ga pakai)
- 125 gram tepung terigu serba guna (saya pakai Segitiga Biru)
- 2 butir telur
- 200 gram tepung tapioka/tepung sagu/tepung kanji/tepung kentang (potato starch) (*ummi: ditambah lagi 100gr atau secukupnya bila adonan terlalu lembek/belum kalis)
- (*ummi: tambah 1 sdt peres bawang putih halus)
Isi:
4 butir telur, kocok lepas (*ummi: 2-3 butir)
Saus cuko:
- 200 gram gula merah
- 100 gram gula pasir (*ummi: ga pakai)
- 500 ml air
- 3 sendok makan cuka atau 100 ml air asam Jawa (*ummi: pakai asam jawa secukupnya)
Bumbu yang dihaluskan untuk saus:
- 8 siung bawang putih
- 5 cabai rawit merah
- 3 cabai merah keriting
- 1 1/2 sendok makan ebi kering
- 1/2 sendok makan garam
Cara membuat:
Membuat saus cuko:
Siapkan panci kecil, masukkan air, gula, bumbu halus dan garam. Masak hingga mendidih. Matikan api dan masukkan cuka/air asam jawa ke dalamnya. Aduk rata dan cicipi rasanya. Tambahkan cuka/air asam jawa dan gula jika rasanya kurang pas. Saring saus dan buang ampasnya.
Itu yang ada tanda *-nya sudah di modifikasi sama Ummi dan saya ikuti beberapa modifikasinya. Karena Najma juga ikut makan dan saya mau umi saya di Bogor yang sedang tidak konsumsi perasa makanan juga ikut makan, akhirnya kaldu bubuk pun saya skip dan ganti dengan kaldu ayam hasil godokan ayam bikin sendiri yang ternyata tidak mengurangi kegurihan pempeknya.
Dan Hasilnya...
Itu openingnya sodara-sodara. Ibu itu adalah eike sendiri dong ya. Saya lagi ngidam banget sama yang namanya Pempek, namun bukan pempek Palembang. Ternyata saya baru tahu, ada jenis Pempek tanpa ikan. Wah ini cocok buat saya yang lagi ga suka bau amis-amis, jadilah sehabis dhuha saya ditemani asisten unyu-unyu alias Najma berangkat ke warung sebentar membeli bahan yang kurang dan sampai rumah untuk segera meng-eksekusi resep yang bikin penasaran.
Pempek ini saya copy resepnya dari blog Ummi yang tinggal di Jepang, ummi saya doain ummi panjang umur, sehat selalu, karena di dalam blognya banyak sekali resep-resep makanan kesukaan saya, dan entah kenapa step by step pembuatannya selalu bikin saya penasaran pingin ngacir ke dapur. Beneran deh ummi, matur suwun sanget. Hehehe :)
PEMPEK DOS (Pempek Tanpa Ikan)
Bahan:
- 250 ml air (*ummi: 250 ml kaldu ayam/air rebusan ayam)- 2 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk (*ummi:ga pakai)
- 125 gram tepung terigu serba guna (saya pakai Segitiga Biru)
- 2 butir telur
- 200 gram tepung tapioka/tepung sagu/tepung kanji/tepung kentang (potato starch) (*ummi: ditambah lagi 100gr atau secukupnya bila adonan terlalu lembek/belum kalis)
- (*ummi: tambah 1 sdt peres bawang putih halus)
Isi:
4 butir telur, kocok lepas (*ummi: 2-3 butir)
Saus cuko:
- 200 gram gula merah
- 100 gram gula pasir (*ummi: ga pakai)
- 500 ml air
- 3 sendok makan cuka atau 100 ml air asam Jawa (*ummi: pakai asam jawa secukupnya)
Bumbu yang dihaluskan untuk saus:
- 8 siung bawang putih
- 5 cabai rawit merah
- 3 cabai merah keriting
- 1 1/2 sendok makan ebi kering
- 1/2 sendok makan garam
Cara membuat:
- Siapkan panci kecil, masukkan air, garam, kaldu bubuk dan bawang putih halus. Masak hingga air mendidih, aduk hingga bahan larut. Kecilkan api kompor, tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit menggunakan tangan kiri sementara tangan kanan mengaduk cepat dengan menggunakan spatula atau pengaduk. Sebaiknya jangan menggunakan spatula balon, karena adonan akan menggumpal di dalam kawat balon.
- Aduk hingga adonan kalis dan matang. Lakukan dengan cepat karena adonan cepat mengeras dan gosong. Angkat dan biarkan hingga dingin.
- Tuangkan adonan tepung yang telah dingin ke dalam mangkuk mikser, tambahkan 1 butir telur kemudian kocok dengan kecepatan rendah hingga tercampur baik. Tambahkan lagi 1 butir telur dan teruskan mengocok hingga terbentuk adonan yang halus, bebas gumpalan. (*ummi: aduk manual dg tangan)
- Jika ingin cara yang lebih mudah, masukkan semua bahan ke dalam food processor dan proses hingga adonan menjadi halus.
- Tuangkan adonan ke dalam mangkuk, tambahkan tepung tapioka/kanji sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga adonan kalis dan tidak lengket di tangan. (*ummi: uleni adonan manual dg tangan)
- Ambil segumpal adonan, kira-kira sebesar bola ping-pong, bulatkan dengan menggelindingkannya di telapak tangan.
- Letakkan bola adonan di tangan kiri, tekan bagian tengah adonan dengan ibu jari tangan kanan hingga terbentuk cekungan. Lebarkan dan dalamkan cekungan dengan jari anda, tujuannya adalah kita akan membuat kantung di adonan agar bisa diisi dengan kocokan telur.
- Jangan buat kantung terlalu lebar, tetapi buatlah kantung yang dalam. Mulut kantung yang lebar akan membuat kita susah untuk menutupnya ketika telah diisi telur, telur yang mengenai permukaan kantung akan membuat adonan susah lengket ketika akan ditutup.
- Tekan-tekan kantung agar menipis dan mau memanjang. Jika kantung telah jadi dan cukup dalam untuk menampung kocokan telur, tuangkan kira-kira 4 sendok makan kocokan telur, hati-hati jangan sampai menetesi permukaan kantung adonan. Tutup kantung dan jepit dengan jari anda hingga menempel dengan baik, tekuk ujung-ujungnya agar tidak terbuka saat di rebus.
- Masukkan pempek ke dalam air mendidih, rebus hingga matang. Pastikan untuk merebus pempek hingga telur benar-benar keras. Pempek yang telah mengapung bukan berarti telur telah matang, lanjutkan terus merebus hingga pempek dan telur matang. Kira-kira membutuhkan waktu 20 menit untuk membuatnya matang atau tekan dengan jari anda, jika kantung telah keras berarti telur telah matang.
- Goreng pempek dalam minyak panas hingga permukaannya kecoklatan, angkat dan tiriskan.
Membuat saus cuko:
Siapkan panci kecil, masukkan air, gula, bumbu halus dan garam. Masak hingga mendidih. Matikan api dan masukkan cuka/air asam jawa ke dalamnya. Aduk rata dan cicipi rasanya. Tambahkan cuka/air asam jawa dan gula jika rasanya kurang pas. Saring saus dan buang ampasnya.
Itu yang ada tanda *-nya sudah di modifikasi sama Ummi dan saya ikuti beberapa modifikasinya. Karena Najma juga ikut makan dan saya mau umi saya di Bogor yang sedang tidak konsumsi perasa makanan juga ikut makan, akhirnya kaldu bubuk pun saya skip dan ganti dengan kaldu ayam hasil godokan ayam bikin sendiri yang ternyata tidak mengurangi kegurihan pempeknya.
Dan Hasilnya...
Nunggu godokan pempek, deg-degan kaya pas mau akad dulu.. *lebay :) takut keluar telurnya... tapi engga ternyata alhamdulillah..
Tadaaaaa.... jadilah! Tinggal di goreng anget-anget... :) Pempek Kapal Selam, versi Kapal Selam minim biaya, jadi ga gendut :D
Saus Cuko kece yang seger banget.. Sukaaa.... Untuk saus cuko, saya ga pake gula lagi ternyata bener karena udah manis dari gula merahnya.
Ready to serve, si mas pulang kantor. Enak katanya, lumayan. Hahaha lumayan nya si mas mahal loh, beliau mah jujur banget soal rasa, bikin jleb moment. Tapi saya suka sama kejujurannya, bikin saya tambah semangat belajar masak.
Yang bikin tambah seru adalah hadirnya asisten dapur unyu-unyu, Najma ikut sibuk ngadonin dan bantuin masukkin tepung sagu di saat saya menguleni. Anak pinter... Pas cetak adonan saya ajak bulet-bulet juga Najma ikutan, meski terkadang salah menerima intruksi. Saya bilang bedakin tangan najma (di sebelahnya ada tepung sagu biar tangan ga lengket saat bikin adonan kapal selam), eh dia malah bedakin ke pipi dan jidatnya. Saya bilang aduk-aduk telurnya, weleh bececer juga lah telurnya juga. Yaudaaaaahhhhh.. Namanya juga anak kecil, ga pernah salah. Terus bantu nyapu setelah selesai masak-masaknya. Ini beneran nyapu sambil kejedug-jedug kepalanya kena tiang sapu, doi tetep anteng sambil nyanyi Clean Up-Clean Up nya Barney (Thanks Barney, I love U :*)
Saya puas sekali dengan hasilnya, apalagi saus cukonya cucok banget. Hasilnya ga kental karena saya ga pakai gula merah palembang yang katanya bikin saus kental. Dulu pernah bikin saus cuko pake parutan lobak yang ternyata juga bikin kental saus, namun saya lagi ga punya stok lobak. Tapi, ga masalah karena hasilnya tetap endes. :)
Masak dengan bocah batita emang repot, tapi karena saya niatnya juga main sama Najma ga dibikin susah dan saya yakin Najma juga sedang belajar. Dapur kotor, tepung meleber, telur sempet tumpah dikit ya ga apa-apa. Selama cuma di dapur, kan bisa dibersihin. Eksplorasi anak jauh lebih penting bagi saya. Next time mau coba resep-resep lainnya, yang ternyata ada juga ya cake yang ga pake pengembang dan gluten free. Cocok buat ayah saya, beneran penasaran. Nanti kita ketemu lagi ya. Jangan lupa jangan dibayangin aja rasanya, cobain deh bikin pasti bikin lidah bergoyang :p.
Si cantik nan pintar, asisten unyu-unyu... Asik numpahin tepung sagu.
Komentar
Posting Komentar