Very Nice Smoker
Assalamu'alaikum....
Saya mau berbagi kisah menarik nih. Tentang seorang perokok yang baik hati. Eh, tapi sebelumnya.. Seperti yang sudah sangat kita ketahui bahwa merokok adalah kegiatan yang sama sekali tidak baik. Dilihat dari segi kesehatan, sosial, ekonomi dan lainnya. Dari segi kesehatan, tentu sudah banyak sekali paparan dari para ahli mengenai bahaya merokok. Dari atas sampai bawah tubuh kita akan merasakan efek negatifnya merokok, meski tidak dalam tahap waktu yang cepat. Kanker mulut, kanker paru-paru, kanker otak, dan lainnya.
Dari sisi sosial, merokok juga sangat membahayakan lingkungan, maksudnya adalah orang yang terpapar asap rokok. Yang biasa kita sebut sebagai perokok pasif. Bahayanya? Widdddiiiihhh... Lebih dari si perokok aktif. Makanya sejak dahulu banyak sekali sindiran yang biasa kita dengar tentang perokok aktif vs perokok pasif. Salah satunya.
Kalau mau ngerokok, sana pake helm! Lo ngerokok sendiri, lo hisap sendiri asapnya!.
Pasti pernah denger juga kan ya. Saya bahkan pernah membaca dari salah satu blog. Seorang ibu yang baru saja ditinggal anaknya berusia 1 tahun secara mendadak. Tanpa sakit yang terdeteksi. Setelah mendapat pemeriksaan ternyata anaknya terkena penyakit yang secara underground tanpa diketahui merubuhkan pertahanan tubuhnya karena asap rokok yang ayahnya bawa setiap ayahnya selesai merokok. Padahal si ayah tidak pernah merokok di dekat anak. Namun ternyata efeknya sama bahaya. Karena asap rokok yqng menempel pada baju, atau ketika mencium anak saat sehabis merokok meninggalkan racun-racun dari rokok tersebut.
Dari segi ekonomi. Banyak sekali para bapak atau jangan-jangan juga ibu yang sudah keranjingan merokok. Sehingga sulit sekali untuk menahan hasrat merokok padahal di saat yang bersamaan kebutuhan keluarga sedang banyak dengan pemasukan yang sangat sedikit. Sering kita lihat bahkan pengangguranpun akan bela-belain membeli rokok dan menghisapnya dengan tenang.
Ok. Bahasan tentang rokoknya cukup sekian. Ada kejadian menarik saat sabtu malam saya pergi bersama suami, anak-anak dan adik saya yang kebetulan sedang liburan. Saya mendatangi salah satu tempat nongkrong yang hits di kawasan bintaro sektor 9. Untuk mencari makan pastinya. Kenapa datang ke tempat itu? Karena beberapap warungnya sudah saya jadikan tempat makan favorit dan jaraknya yang dekat dari rumah. Tempat makan yang terdiri dari banyak sekali jenis warung. Hampir seperti foodcourt di mall-mall. Tapi yang ini konsepnya outdoor. Mendengar kata outdoor sudah pasti banyak asap kan ya?. Namun menurut saya tidak untuk tempat ini. Karena, pun kalau ada asap, hanya ada asap rokok karena tempatnya yang tidak di pinggir jalan.
Saya memboyong Najma dan Ludi. Kedua buah hati saya yang masih kecil. Saya sengaja mencari tempat makan yang sedikit paparan asap rokoknya. Dapatlah saya tempat makan yang cocok. Ketika duduk dan memesan Ludi rewel karena mengantuk, sehingga setelah selesai menulis pesanan saya pergi untuk sekedar jalan-jalan sambil menggendong Ludi sampai tertidur. Disekitar saya lihat ada yang merokok tapi letaknya cukup jauh.
Saat sudah tidur, saya kembali ke meja bersama si mas dan adik saya juga Najma. Dari jauh saya dapati ada seseorang pemuda usia sekitar 20an sedang menyalakan puntung rokoknya. Sambil puntung yang sudah standby di mulutnya ternyata dia mengamati dulu sekitarnya. Saya yakin jika dia menyalakan rokoknya dan merokok maka asapnya akan berhembus ke arah meja kami karena hanya berjarak 1 meter saja.
Saya hampir saja memberi kode kepada mas untuk pindah meja. Namun ternyata beberapa lama kemudian, saya baui, tidak ada bau asap rokok sama sekali. Begitu saya menoleh, pemuda tadi sedang menyundutkan rokok yang sudah menyala ke dalam asbak. Haaaaahhhh... Lega saya. Tidak perlu pindah meja, dan kembali tanpa asap rokok. Dia terlihat menoleh ke meja kami dan saya beri senyum tanda saya mengapresiasi.
Yap, perbuatan simpel tapi bagi saya berharga untuk jaman ini. Di saat saya sedang menjaga anak-anak dari bahaya asap rokok banyak sekali para dewasa yang tidak mau tahu tentang efek jangka panjang bagi generasi cilik. Dan saya yakin bukan hanya saya yang ingin anaknya terbebas dari asap rokok, teriakan hati kecil para bunda yang paham betul bahayanya juga pasti sama. Ternyata ada sebagian orang yang paham dan mau menahan sebentar hasrat merokoknya karena tahu ada si kecil yang juga berhak hidup sehat dan bersih tanpa paparan zat berbahaya itu.
Anyway siapapun mas-mas yang mematikan puntung rokoknya demi melihat Najma dan Ludi yang sedang ingin hangout juga. Terima kasih lo ya.. I really appreciate it. Semoga pria atau wanita lain di luar sana juga bersikap sama dan mau menoleh sebentar. Tengok kanan dan kiri apakah ada anak kecil di sekitar. Perbuatan kecil tapi sangat menunjukan betapa mulianya seorang dewasa yang mau mengalah demi sehatnya generasi ke depan. Salam sehat.
Ciputat, 9 Rajab 1435 H
Lakukan kebaikan meski kecil terlihat. Kebaikan sebesar biji sawi tak pernah luput dari pandangan Dzat yang Maha Melihat :)
Komentar
Posting Komentar