Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Masuk Rumah Sakit Saat Pandemi Covid-19

 Assalamu'alaikum Horror ga tuh judulnya? Siapa yang mau hayo? Ga ada sih, yakin saya. Tapi kalau memang kenyataan harus berangkat karena emang harus, bagaimana coba? Tapi hampir semua ketakutan itu sebenarnya tidak nyata, dia adalah hasil dari pemikiran yang dibuat, parahnya jika tidak mendapat data dan fakta untuk jadi bahan komparasi, bisa jadi ke- horror -an bisa jadi nyata, parahnya bisa mendorong kepada keputusan tidak tepat. Bingung ga? Intinya kalau sampai ketakutan itu menguasai, maka selanjutnya pasti tidak tepat keputusan yang diambil :) Orang yang paling saya kasihi sudah sakit sejak lama. Bukan sakit sembarangan. Ini berhubungan dengan organ tubuh inti yang fungsinya primer. Vonis dari yang mulai "insyAllah bisa sembuh" sampai "baiklah, u have only 1 years left " sudah pernah kami dengar. Tapi kan umur kuasa Allah dan kita harus mempercayai teguh demikian. Kebayang kan separah apa sih, sampai vonis kedua itu harus meluncur dari mulut dokter spesial

Oktober ini, dan masih -sedang ada- Covid 19

 Assalamu'alaikum... Terhitung 2019 Februari sama sekali tidak menulis di blog. Bukan karena ga ada ide, tapi Instagram luar biasa mengambil alih perhatian saya untuk urusan eksistensi di dunia maya ini. Akan tetapi belakangan mulai menyadari, menulis panjang tetap lebih nyaman di Blog. Lebih bebas, karena di platform ini sejujurnya saya lebih bebas dan tanpa ekspektasi. Maret pertengahan 2020, Najma dan Ludi terakhir datang ke sekolah dan berangkat les menggambar di Kanvas Ilmu. Untuk kemudian ahad malam 2 hari kemudian, datang pemberitahuan soal dihentikan sementaranya Sekolah sebab ada wabah yang berbahaya. Pasti semua masih ingat, suasana awal pandemi ini. Dimana masack  lockdown  atau isolasi wilayah ini cukup membuat kegiatan manusia terhenti. Jalanan sepi, pedagang pinggir jalan sedikit sekali, cafe dan restoran tutup, armada umum juga ojek online berhenti operasi. Suasananya sukses membangkitkan imaji soal beginilah keadaan saat Train to Busan berlangsung (where the Zom