Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Mandapa Kirana Resort

Gambar
 Assalamu'alaikum September akhir, ga kerasa ya. Termasuk ga kerasa juga ternyata anak-anak sudah masuk di tengah semester awal tahun ajaran sekolahnya. Mengawali semester baru ini, saya dan anak-anak sudah tidak repot, sebab 1 tahun kemarin (sejak awal pandemi) kita beradaptasi dengan kegiatan sekolah online. Alhamdulillah sudah terbiasa dan malah menyenangkan. Nah untuk menyegarkan pikiran sebelum ujian. Saya dan mas mengajak anak-anak pergi rekreasi, dan tentu saja bukan hanya anaknya yang ingin rekreasi. Ibu dan ayahnya juga, termasuk om dan tantenya ingin refreshing . Hahaha :) Setelah diskusi, kami awalnya hendak pergi ke Pancar Garden Resto di Sentul. Bukan karena resto tersebut sedang viral , melainkan rekomendasi umi yang sudah kesana lebih dulu. Kata umi, view nya cantik sekali dan udaranya benar-benar segar. Waaaah terbayang, pasti asik.  Kami memutuskan untuk berangkat pagi, menghindari antrian masuk wilayah Sentul juga termasuk menghindari keramaian di dalam restoran.

Ujian Tengah Semester Najma & Ludi

Gambar
Assalamu'alaikum... Akhir bulan ini Najma Ludi sedang melaksanakan ujian tengah semester. Najma yang sudah 4 tahun jadi anak SD sangat terbiasa dengan yang namanya ujian. Sedangkan Ludi, apa itu ujian? Tentu saja dia terlihat biasa aja. Tapi syukurlah Ludi tau soal nilai, jadi dia mulai terbiasa melihat nilai setelah mengerjakan tugas sekolah via online. Dia tau ada sebuah konsekuensi dari 'klik-klik'nya jari Ludi saat mengerjakan tugas, dan syukurlah dia suka jika melihat skor yang keluar itu di atas 80. Entah darimana ajarannya, atau dapat masukan darimana dia. Bahwa nilai bagus itu di atas 85. Di bawah 85 artinya tidak bagus. Pemahaman soal nilai ini buat saya adalah bahasan baru untuk Ludi yang baru saja jadi anak SD. Sebab saat TK, di sekolahnya anak-anak tidak mendapat skor berupa angka, tetapi berupa cap bintang 3! 😆 Jadi dia tidak terpaku pada angka saat penilaian, dia hanya tau tugas itu dikerjakan, nilai atau cap nomor sekian. Mungkin itu yang membuat Ludi masih

100 Hari Ayah ~~

Gambar
Assalamu'alaikum.. 28 April 2021 hari yang akan merubah seluruh hari ke depan bagi saya dan keluarga. Hari dimana ayah tercinta menghembuskan nafas terakhir, menyelesaikan perjuangan panjang, menggenapkan segala usaha dan menyudahi kehidupan di dunia ini atas kehendak Allah SWT. Hari dimana, warna terang langit pagi dan kontrasnya di sore hari begitu terasa bedanya. Hari dimana, sedih dan duka namun terselip syukur mendalam dan rasa tenang.  Menjadi anak ayah Herry Soesanto dan Umi Ima Widayati adalah syukur utama dan pertama setelah saya sadari saya adalah hamba Allah SWT juga umat Nabi Muhammad SAW. Setelah syukur saya menerima manis iman atas dasar garis kerturunan ini, saya menerima kenyataan bahwa orang tua adalah ternyata nama lain dari rizki dan karunia. Tidak pernah saling memilih, namun kami dipilih begini adanya. Ayah tersayang sampai saat ini masih kami sayang dan selamanya demikian. Hari-hari kami masih memanggil sebutan ayah dengan 'ayah', seperti kami memanggi

Namaku Saidah, dan hobiku mematikan lampu #part1

Sejak kapan tepatnya, tidak bisa memastikan, namun ternyata saya termasuk orang yang senisitf dengan pencahayaan yang berlebihan. Terlebih jika sudah pagi dan sinar matahari mulai masuk lewat jendela. Saya pasti terganggu jika masih ada lampu yang menyala dirumah atau bahkan rumah tetangga! Aneh memang. Saya sering kepikiran jika ada lampu yang menyala padahal di dalam ruangan itu sedang tidak ada kegiatan apapun dan juga tidak ada orang. Pikiran tersebut datang, saat saya sedang sholat. Maka dari itu, sebelum sholat saya sering cek ruang dan lampu supaya saat sholat saya tidak terganggu.  Lampu dapur, kamar mandi dan kamar yang sedang tidak ada penghuni adalah hal sensitif bagi saya. Jadi saya berusaha memastikan mereka mati jika tidak digunakan. Bagi saya hal yang mubadzir jika banyak penerangan. Dan rasanya kurang nyaman jika rumah terlalu terang benderang. Kecuali untuk penerangan keamanan, seperti lampu teras. Sering saya 'diomelin' mas karena mas lebih suka lampu ruang t

Nilai Hidup -2021-

Assalamu'alaikum Februari! Awal Januari 2021 saya sudah bikin resolusi tipis-tipis, mencegah stress jika resolusi itu tidak tercapai, hehe. Oiya tetap journaling dong, meski ga tiap hari diisi, tetapi momen penting pasti tertulis. Tidak ada patokan saat menulis jurnal pribadi, karena setiap orang punya cara nyaman untuk mengalirkan pengalamannya. Dan konon journaling membantu kita untuk healing setiap hari. Menyenangkan :) 2021 awal ini ada pelajaran penting yang terjadi pada keluarga kami. Yup, keluarga. Hal tersebut merubah sudut pandang saya terhadap satu permasalahan. Ada motto saya yang selalu saya ingat unconsiously jika terjadi sesuatu dalam relationship . "T here is no way to turn back " alias tidak ada jalan untuk kembali. Sampai 2020 akhir hal tersebut masih jadi pegangan hidup saya. Kalimat serupa juga sering saya lontarkan pada teman-teman jika kemudian mereka bercerita. But life is a humble experience , motto tersebut tidak absolute benar. Pada akhirny