Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

LUKA LAMA akibat BULLYING

Gambar
" Gua benci sama temen dulu. Kenapa si lu pada musuhin gua semua emang t*i lu semua. Mana gua di musuhin satu sekolah lagi. Bangsat lu semua. Gua benci sama lu semua t*i. " ********* Malam itu saya dibuat kaget dengan salah satu status yang masuk di Beranda akun Facebook saya. Sudah pasti saya kenal dengan si pembuat tulisan itu. Dia adalah murid saya ketika saya masih aktif mengajar sebelum akhirnya saya putuskan untuk resign mengurus Najma di rumah. Saya hanya memiliki kesempatan sekitar 6 bulan saja untuk kenal dengannya. Gadis manis bermata sipit dan berkacamata. Secara penampilan tidak ada yang kurang darinya. Malah sebenarnya manis karena wajahnya yang sedikit oriental. Namun sejak awal saya hadir dalam keluarga besar sekolah itu, anak ini terlihat tidak punya banyak teman. Yang saya tahu, teman dekat wanita seangkatannya hanya satu. Temannya pun termasuk anak-anak yang 'ditinggalkan' oleh kawan-kawan seangkatannya. Mereka berdua lantas punya teman lagi, it

Rindu Kembali Ke Kampus

Gambar
Asslamu'alaikum... Ini namanya ngebut nyetor cerita. Mumpung ada waktu, karena nanti malam sudah ditunggu oleh tumpukan setrikaan yang sudah duduk manis di tempatnya. Beberapa saat yang lalu, sebelum puasa jadwalnya saya pulang ke Bogor untuk silaturahim dengan keluarga di Bogor. Seperti yang pernah saya ceritakan, jarak Tangerang-Bogor yang dekat membuat saya merasa harus bisa pulang ke Bogor meski 1 bulan hanya 1 kali. Menengok dan memastikan keadaan ayah dan umi dalam keadaan sehat dan baik. Waktu itu sudah sore, sekitar jam 4.30 p.m, karena macet di tol JORR, dan Cibubur karena hari sabtu, banyak wisatawan dari Jakarta yang hendak ke Bogor tepatnya Puncak untuk menghabiskan akhir pekan, sehingga jalan tol pun jadi macet. Saya dan Mas belum menunaikan shalat ashar, dan sudah terbayang macetnya Bogor di jalan Merdeka, bahkan bisa jadi Sempur pun sudah macet. Akhirnya kami memutuskan untuk mampir ke Masjid kampus tempat saya kuliah dulu, karena jarak yang hanya beberapa meter

Kolase Najma

Gambar
Assalamu'alaikum... Setelah hiruk pikuk iedul qurban kemarin, akhirnya bisa comeback nulis lagi di blog tercinta. Salah satunya, saya mau kasih liat kolase foto yang dibuat sama adik saya tercinta Inayah. Meski kolase sederhana, tapi saya sukaaaa banget. Manis banget. Dibuatnya juga pakai aplikasi di HP nya tante Ina. Dibuatkan khusus waktu Najma ulang tahun, 7 Oktober lalu, dikirim via aplikasi Watsap. Ini dia fotonya.... Meskipun ga ada yang nanya cerita dibalik foto-foto itu saya tetep mau cerita, hehehe.  Foto yang di pojok kiri atas, Ina sama Najma sehabis main lari-larian di halaman rumah Bogor. Najma senyumnya, cintaaaaaa banget.  Sampingnya foto Ina-Najma-Umi, I love them, cantik semua. Najma cemberut, baru bangun tidur.  Nah dibawahnya ada foto Najma di gendong ayahnya aka si Mas, waktu kita makan Baso Setan di Cimanggu Bogor, kalo ga salah ini H+2 lebaran idul fitri kemarin. Lucu ya fotonya. Sweet moment between Dad n Daughter.  Sampingnya foto saya-Najma

Muhasabah Diri

Gambar
Pernah ngerasa sedih..? Marah..? Galau..? Pernah lah ya. Namanya juga manusia, apalagi kalau kondisi imannya lagi lemah. Marah-marah dan mengeluh udah pasti dianggap sebagai pelampiasan dan jalan keluar instan tanpa kita pikirkan efek jangka panjangnya. Sebagai seorang manusia yang lemah, dengan banyak problematika yang harus dihadapi, kita tentu dekat dengan yang namanya stress. Merasa tidak sanggup lagi, merasa orang lain hidupnya jauh lebih nyaman dari kita dan sebagainya. Intinya kurang bermuhasabah ke diri sendiri bahwa banyak sekali nikmat Allah yang kita abaikan. Terlalu asik melihat orang lain dan lupa bersyukur, padahal bersyukur cara cepat dapat nikmat Allah yang lain yaitu RahmatNya. Well, saya juga pernah tuh ada dalam kondisi galau dan sedih, kadang marah. Tapi alhamdulillah bisa juga ya keluar dari masalah tanpa marah-marah yang dikeluarkan secara berlebihan. Ada beberapa pikiran yang sering datang di saat saya sedang marah, sedih atau galau. Semisal, saya berpikir saya

Pempek Dos ala Ibu Najma

Gambar
Jumat pagi yang cerah, seorang ibu sedang menginginkan suatu makanan favoritnya. Namun, ibu ini tidak berkeinginan untuk membeli, karena di hari sebelumnya sempat melihat pembuatan dari penganan ini yang sederhana dengan hasil yang memuaskan. Demi menuntaskan keinginan ngidamnya, ibu ini pun bertekad untuk membuat sendiri dan syukurlah bahan-bahannya ada di rumah dengan sedikit tambahan beli di warung belakang komplek. Itu openingnya sodara-sodara. Ibu itu adalah eike sendiri dong ya. Saya lagi ngidam banget sama yang namanya Pempek, namun bukan pempek Palembang. Ternyata saya baru tahu, ada jenis Pempek tanpa ikan. Wah ini cocok buat saya yang lagi ga suka bau amis-amis, jadilah sehabis dhuha saya ditemani asisten unyu-unyu alias Najma berangkat ke warung sebe ntar membeli baha n yang kurang dan sampai rumah untuk segera meng-eksekusi resep yang bikin penasaran. Pempek ini say a copy resepnya dari blog  Ummi yang tinggal di Jepang , ummi saya doain ummi panjang umur, sehat selal

2 Tahun Bintang Kecil-ku

Gambar
Senin 7 Oktober 2013 kemarin adalah momentum berulang untuk yang kedua kali setelah terlewatinya 7 Oktober 2011, halah bahasanya ribet. Intinya kemarin Ulang Tahun Najma yang kedua. Wow, waktu berlalu cepat dan sangat tidak terasa. Masih teringat, pada saat hamil sampai jelang kelahirannya ke dunia 2 tahun yang lalu. Najma lahir pada hari Jumat pagi tepat pukul 06.20 menit, melalui proses Sectio Cesar di Rumah Sakit Premier Bintaro ditangani oleh Dr Didi Danukusumo, S.PoG, KFM. Oiya tanggal hijriyahnya tepat pada 9 Dzulqo'dah 1432 H.  Proses operasi yang berjalan dengan sangat rileks dan santai, mengingat saya pernah mengalami kejadian operasi cesar dalam keadaan harap-harap cemas dan sangat darurat 1 tahun sebelumnya. Dokter Didi di bantu oleh sekitar 3 operator ruang operasi, dan kawan-kawan dokter spesialis lainnya. Yang menyenangkan dari kelahiran kali ini adalah, si Mas dipersilahkan untuk masuk ke dalam ruang operasi! Waktu saya sadar efek obat tidur sudah mulai bikin saya

Random Thought

Bahagia itu sederhana kok, beneran. Yaitu disaat kita berhenti membandingkan diri dengan siapapun di luar sana. Bersyukur atas apa yang hadir sejatinya hanya akan menambahkan barokah dan nikmat lainnya di hadapan mata. Coba tuliskan seberapa banyak nikmat Allah yang sudah hadir, pasti jumlahnya akan selalu lebih banyak daripada kesedihan yang kita alami. Lagipula kenapa harus sedih dengan hadirnya cobaan? Jika cobaan itu hadir karena kebodohan kita, maka ia hadir untuk membuat kita lebih pandai. Jika cobaan hadir tanpa kita undang juga kita nyana, maka ia hadir sebagai penebus dosa, pelatih kesabaran yang hubungannya akan selalu vertikal dengan Dia, Allah Azza Wa Jalla. Sungguh berbahagia perkara seorang mu'min itu, ketika dia terkena musibah dia bersabar dan ketika mendapat nikmat dia bersyukur. Sama-sama bernilai kan? Sabar baik, syukur juga baik. Allah akan sayang dan hidup akan lebih tenang. Kalau Allah sudah sayang, tidak mungkin Ia akan menyia-nyiakan usaha kita, tetesa

GA PUNYA ART..? #dontBeSad :)

Assalamu'alaikum dear my blog... Halah, openingnya udah kaya ngomong ama diary deh. Malam ini saya mau share tentang kegiatan saya setelah ditinggal ART yang terlanjur saya sayangi-sehingga-saya-jadi-patah-hati. Si mbak yang saya sayangi itu pulang kembali ke pangkuan keluarganya, dan mengurus bungsunya yang mau masuk SD -itukatanya-. Jadi saya dan mas harus berbagi tugas demi tetap terjaganya stabilitas kerapihan dan keindahan rumah ini :). Sejak tidak lagi menggunakan jasa ART, pekerjaan rumah tangga otomatis dilakukan berdua, saya dan suami. Urusan yang berat-berat alias pakai tenaga banyak biasanya mas yang lakukan. Seperti menyapu, mengepel dan menguras kamar mandi. Saya kebagian yang paling banyak memang, kan saya yang di rumah, masa iya suami harus bekerja keluar beliau juga yang paling banyak kerja di rumah, saya sih ga tega. Terkadang kalau si mas pulang malam, dan terlihat lelah, nyapu ngepel pun saya kerjakan. Bagi saya pekerjaan rumah ternyata tidaklah berat, selama -