Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Dendam Positif

Gambar
Assalamu'alaikum duniaaaa... Dendam itu ga baik. Betul. Tapi saya punya dendam positif. Beneran loh ini. Ada prolog nya kenapa saya punya dendam dan nilainya positif. Sejak awal menikah, saya tinggal di luar kota Bogor. Sejarak 60-an km sih. Tapi tetap saja saya jadi jauh dari teman-teman. Demi ikut kakanda tercinta, pula pada saat itu memang belum punya rumah. Saya ingat betul, pada saat saya menikah kawan-kawan saya baik kawan SMP atau SMA bahkan kuliah banyak yang hadir mendoakan saya di pelaminan. Sejak itu pula, saya berharap agar bisa membalas kebaikan mereka dan hadir di momen saat mereka menikah. Pula saat wisuda. Namun sayangnya saya jarang bisa hadir. Padahal mereka kawan seperjuangan saya belajar di Kampus atau kawan sekolah. Sedih rasanya. Ada saja uzur nya. Hamil muda, hamil tua, melahirkan, anak masih bayi, Mas sakit, Mas dinas, bukan jadual pulang Bogor. Itulah beberapa alasan. Saat hamil begitu saya tidak boleh keluar rumah sendirian, lebih karena Mas khawat

Di Waktu Dhuha

Gambar
Di waktu dhuha saya ajukan harapan dan cita-cita Dalam balutan mukena, seterus sajadah. Waktu dhuha bagi saya berjuang, karena kala itu ada banyak rasa malas Dirapel dengan tugas panjang laksana kereta Tetapi jiwa merindu begitu saja Agar segera berwudhu dan melakukannya Di waktu dhuha, saya adukan banyak cerita Dalam hati seiring doa sunnah sholat dhuha Yang sejak madrasah Qismu awal berhasil saya hafal Bibir melantunkan doa, hati membisikan cerita Di waktu dhuha, ditengah kegiatan 'perumahan' Saya mengaharapkan agar kebaikan waktu dhuha terberkahi Dan melemparkan keberkahannya kepada semua orang yang saya sayang Ada wajah suami disitu, ada wajah buah hati pula, tak lupa orang tua, pula sahabat sejiwa Saat waktu dhuha terlewat dan saya termangu di sofa Sungguh saya merugi Karena sudah menjadi orang yang lalai Karena bahkan 2 roka'at saja tak mampu saya dirikan Di waktu dhuha, 2 raka'at dirikan, maka terlepas dari golongan orang yang lalai 4 raka

Kurus Sekali....

Gambar
Assalamu'alaikum... Jadi begini, saya ini menjadi orang yang suka bingung sendiri kalau sudah ditanya "Saidah, kok kurus banget?" saya itu bingung, harus sedih atau senang. Karena konon banyak wanita ingin kurus dibanding berbadan gemuk. Polesan media sih yang membuat image wanita cantik itu berbadan langsing, berkulit putih, bla, bla, bla... Tapi sejujurnya saya kurang sefaham dengan definisi cantiknya media. Nah, akhir-akhir ini semua orang yang bahkan tidak jumpa saya hanya sekitar 2 minggu saja bisa bilang saya kurusan. Sesignifikan itu kah? Kalau dirunut-runut saya memang tipe orang susah gemuk. Waktu hamil anak pertama timbangan awal di 43 kg. Sampai menjelang melahirkan berat saya loncat ke 60 kg. Lalu setelah lahir, berat badan turun lagi menjadi 50 kg. Di timbangan 50 kg saya pernah agak lama. Awal mula hamil anak kedua dan ketiga selalu start di 50 kg. Jelang lahiran loncat ke 65 kg. Dan dengan cepat turun lagi, hanya dengan proses alami tanpa diet. Y

Melukis Jiwa

Gambar
Assalamu'alaikum duniaaa... Sebenarnya saya ini sedang sedih. Karena beberapa orang yang saya kenal, telah tuntas masa hidup di dunia. Tuntas perjalanan sebagai seorang hamba. Dan saya merasa mereka adalah orang-orang baik hatinya. Dengan kesederhanaan hidup dan polahnya. Semogaaa husnul khatimah. Saya berdoa agar ditempatkan di sisi yang paling mulia. Amiiin.. Akhirnya, sesaat setelah melakukan ta'ziah saya punya bahan untuk bermuhasabah. Bahwa yang terpenting dalam hidup ini adalah 'kesederhanaan'. Baik soal materi, tingkah laku maupun perasaan. Orang yang baru saja wafat Jum'at lalu adalah besan ayan umi. Pria sederhana sekali. Yang menjadi hal utama bagi diri dan istrinya adalah pendidikan anak-anaknya. Berlanjut kepada pendidikan diniyyah lewat 'isi' di madrasah dekat rumah. Rumahnya super sederhana. Sebagai pegawai PNS biasa. Istrinya membantu lewat usaha menjahit pakaian juga menjual masakan. Mama kami menyebutnya. Tapi, yang saya li