Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Haruskah anak kita menjadi Choi Taek? #Reply1988

Gambar
 Assalamu'alaikum .. Telat sekali nonton drama ini, 2015 padahal dia udah tayang. Saya baru nonton di 2020 akhir. Tapi malah jadi jatuh cinta sekali dengan cerita dan semua tokohnya. Aneh sih di sebuah drama tidak ada sama tokoh jahat. Sempat buruk sangka ke Sung Bora karena ya ampun, galak banget. Sama orang tua berani teriak-teriak. Tapi ternyata ada begitu dia begitu. Ada tokoh yang sejak muncul karena saya penasaran dan tidak menyesal jadi tim-nya sejak awal. Drama ini berhasil membelah dua massa. Yup , #timJunghwan VS #timTaek ramai jadi tagar di dunia maya kala itu, bahkan sampai sekarang. Tapi tentu tanpa ragu saya dengan bangga menjadi #timTaek dong . Choi Taek yang anak tunggal, ibunya sudah meninggal saat ia kecil, bapaknya yang hampir saja jadi orang 'tidak berguna' di kampung akibat kesedihan mendalam ditinggal istri tercinta. Anak bapak hidup ini berubah sejak memutuskan pindah ke Seoul dan menetap di Gang Ssamundong. Anak yang ternyata jenius ini punya bany

Ga suka kita? Ya tidak apa :)

 Assalamu'alaikum.. Sebaik-baiknya perlakuan, akhlak, tutur kata dan perbuatan kita adalah hal yang mustahil jika kita mengharap semua orang setuju dan akhirnya menyukai kita. Dengan kesadaran seperti itu, akhirnya kita punya pakem yang jelas tentang kehidupan sosial kita yang tanpa transaksi. Alias santai dan tulus :) Menyedihkan kalau melihat saya yang dahulu ( eh gimana?) iyaa dulu kan masih belajar ya, jadi sering sekali salah persepsi. Untuk hubungan sosial pun tanpa saya sadari, saya sedikit pamrih. Bukan dalam artian menghasilkan uang atau logam mulia (hehehe). Tapi saya berharap kembalian dari perbuatan (yang saya pikir) baik. Sering kecewa akhirnya. Baper. Dan akhirnya makan hati. Parahnya lagi bawaanya su'udzhon . Sempit sekali hati ini saat itu. Ga mau lagi :) Saat memutuskan untuk berani keluar rumah, artinya saya siap berhadapan dengan ragam karakter, pemikiran, bahkan berhadapan dengan ragam physical appearance . Ya karena memang sebanyak itu warna dalam hidup,

Beneran Jadi Korban?

 Assalamu'alaikum Well, pernah takut ga ketemu orang? bukan takut dalam artian 'takut' sebenarnya. Tapi lebih ke takut karena ga mau ketemu, karena tau dianya kaya gimana, karena males aja. Jadi takut yang seperti itu artinya. Pernah punya? Saya punya nih. Punya rasa takut yang demikian definisinya. Hidup memang akan mengajari kita, dengan pahit dan manis bergantian. Termasuk juga akan mempertemukan kita dengan orang yang kita mau jumpa maupun tidak mau dijumpa. Kita akan menemukan bahwa ada lho rasa nyaman dan tidak nyaman saat harus berinteraksi dengan orang lain. Dan entah bagaimana, secara otomatis otak kita memproses semua dan menyimpulkan, apakah orang tersebut cukup bisa kita terima. Dengan segala simpanan memori informasi mengenai banyak manusia yang pernah kita jumpa. Kita membandingkan, menimbang dan merasa. Sejujurnya, saya takut pada salah satu jenis manusia. Saya takut berjumpa dengan orang-orang yang suka menjadikan dirinya korban, dalam bahasa lain ' play