Haruskah anak kita menjadi Choi Taek? #Reply1988

 Assalamu'alaikum ..


Telat sekali nonton drama ini, 2015 padahal dia udah tayang. Saya baru nonton di 2020 akhir. Tapi malah jadi jatuh cinta sekali dengan cerita dan semua tokohnya. Aneh sih di sebuah drama tidak ada sama tokoh jahat. Sempat buruk sangka ke Sung Bora karena ya ampun, galak banget. Sama orang tua berani teriak-teriak. Tapi ternyata ada begitu dia begitu.


Ada tokoh yang sejak muncul karena saya penasaran dan tidak menyesal jadi tim-nya sejak awal. Drama ini berhasil membelah dua massa. Yup , #timJunghwan VS #timTaek ramai jadi tagar di dunia maya kala itu, bahkan sampai sekarang. Tapi tentu tanpa ragu saya dengan bangga menjadi #timTaek dong . Choi Taek yang anak tunggal, ibunya sudah meninggal saat ia kecil, bapaknya yang hampir saja jadi orang 'tidak berguna' di kampung akibat kesedihan mendalam ditinggal istri tercinta. Anak bapak hidup ini berubah sejak memutuskan pindah ke Seoul dan menetap di Gang Ssamundong. Anak yang ternyata jenius ini punya banyak hal yang bisa dikupas dan diambil pelajaran. Bukan hanya Choi Taek sebenarnya, semua tokoh sarat pelajaran.


Choi Taek anak yang jenius, tapi meninggalkan sekolah formal sejak SD sebab tertarik pada Baduk (permainan catur khas Korea Selatan). Taek kecil pernah diajak oleh Ayahnya Deokson untuk melihat permainan baduk. Tidak pernah ada yang menduga Taek kecil sangat mencintai dan penasaran tentang Baduk. Pernah hampir saja papan Baduknya disembunyikan oleh ayah Taek, tapi tidak jadi karena dianggap tidak pernah melihat putra semata-mata menggunakan papan Baduk dengan mata polos khas anak-anak. Darisitulah sang ayah memutuskan untuk mendukung Taek kecil belajar serius tentang Baduk.


Tidak sia-sia, Taek remaja berhasil mengikuti banyak lomba dengan hadiah bukan hanya piala, bahkan bisa memiliki tahap sendiri dari hadiah lomba Baduk yang dia menangkan. Yang menarik adalah ayah Taek lebih suka tetap hidup sederhana alih-alih pindah ke apartemen di kawasan yang lebih elit. Dan menetap di Ssamundong adalah hal yang paling tepat dalam hidup mereka.


Judul diatas adalah pemikiran saya selama menonton. Saya berusaha mencerna cerita sampai di jawaban dari kenapa Choi Taek bisa sehebat itu tetapi juga baik sekali dalam perilaku? Bahkan saat Taek dewasa ia bisa mengisahkan indah masa lalunya saat tinggal di Gang tersebut. Sepertinya Taek hampir tidak punya luka jiwa. Meskipun dia payah dalam hal melakukan pekerjaan sehari-hari yang ringan. Seperti tidak mahir menggunakan sumpit, tidak bisa masak Ramyun, sering salah naik taksi :) 


Saya tertarik pada pilihan ayahnya Taek untuk merelakan anaknya tidak mengenyam pendidikan formal, disaat semua anak pasti berangkat sekolah di pagi hari. Ayah Taek seperti memiliki keyakinan yang besar tentang talenta anak semata wayangnya. Apa yang dipilih oleh yang dipilih oleh Taek dimasa kini dapat disebut sebagai homeschooling. Dimana anak bisa fokus untuk mempelajari apa yang ia pilih untuk dijadikan sebagai jalan hidupnya. Maksudnya kita terbiasa 'harus bisa semua' di bidang akademik, lupa, manusia juga punya kehebatan di bidang non akademis. Entah dahulu (mungkin saat ini juga) beberapa orang menganggap hanya dengan pelajaran akademik anak akan maju dan sukses. Konsep homeschooling datang dan digunakan untuk membuat nyaman pihak-pihak yang ingin fokus dan bebas dari hal-hal yang menjadi standar.


Saya memiliki beberapa kesimpulan yang akhirnya membuat Taek menjadi begitu hebat sekaligus baik perilakunya, yaitu:

1. Orang tua yang perhatian dan mendukung penuh.

Dukungan penuh dari ayah Taek yang menyadari bakat dan kecintaan pada Baduk, lalu Taek dimasukkan ke klub Baduk untuk latihan dan akses lomba. Ayahnya dengan setia menemani jika Taek ada pertandingan di luar negeri, ia harus menutup toko perhiasan jika menemani Taek bertanding. Ia bahkan sering menjemput Taek di klub saat hujan, jika ia sadar Taek tidak membawa payung saat keluar rumah. 

2. Senior & Tempat latihan yang supportif .

Manajer Taek adalah senior di Klub Baduk, terlihat sayang, tulus pada Taek. Tidak banyak berharap secara materi pada Taek. Nampaknya manajer juga mencintai Baduk seperti Taek. Jadi seperti tulus bertemu tulus aja gitu :). Oiya kawan-kawan di klub juga saling mendukung, tidak terlalu kasar dalam kompetisi. Normal dan wajar.

3. Latihan yang super intensif.

Aduuuh, hidup Taek hanya untuk Baduk. Sepulang latihan dari klub Taek sering terlihat masih berlatih dengan papannya di rumah. Teman-temannya sering protes saking maniaknya Taek berlatih. Dia sangat serius dan selalu penasaran untuk strategi bermain Baduk. 

4. Kesediaan untuk berbagi ilmu.

Beberapa dialog menginformasikan Taek juga sering membagi pengalaman bermain Baduk dengan melakukan pertandingan, latihan bersama dan berkumpul dengan juniornya. Tidak pernah salah soal the more you give, the more you get. Taek buktinya :)

5. Sahabat yang mencintainya.

Sung Sunwo, Kim Junghwan, Ryu Dong Ryong dan Sung Deoukson begitu perhatian pada Taek. Seringkali memperlakukan Taek sebagai prioritas. Saat menang ataupun kalah setelah bertanding mereka pasti berkumpul di kamar Taek untuk makan bersama atau bercanda. Itu nampaknya yang membuat Taek tetap 'waras'. Karena saat kembali ke Gang Ssamundong dia bisa menjadi dirinya sendiri dengan orang-orang yang memahaminya. Dan sahabat ini juga yang membuat interaksi sosial Taek tetap normal seperti anak seusianya. 


Tidak ada yang salah dari pilihan untuk meninggalkan sekolah formal, kemudian fokus pada kemampuan dan kebahagiaan anaknya yang juga menghasilkan keuntungan. Saya jadi penasaran bagaimana jika itu terjadi pada Najma dan Ludi? Bisa saja. Saya pun bersedia melakukannya. Namun, 5 aspek tersebut tampaknya belum terpenuhi semua di kehidupan nyata saya. Najma dan Ludi nampak suka sekolah. Disamping Najma dan Ludi menyukai hobbynya. 


Seharusnya kita menghargai keputusan hidup setiap orang karena saya yakin setiap orang akan menemukan jalan sukses dan kebahagiaan dirinya. Jadi tidak perlu jadi Taek jika memang suka pergi ke sekolah formal sambil mencari bakat lainnya. Waktu dan ketekunan akan menjawab hasil terbaiknya. Semangat kitaaaa :) 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang Puri Bintaro Club House

Mampir Ke Al Kahf Space & Kopi Manyar Bintaro

Cerita Melahirkan Ludi