MASAK APA HARI INI?

"Mas, lagi pingin makan apa nih?", tanya saya.
"Terserah adek, makan apa aja. Masakan adek pasti mas makan kok.", si Mas menjawab santai.
"Yaaaahh... jangan terserah dong. Bingung aku. Coba deh, sekarang yang ada di kepala mas bayangan masakan enak apa? ntar aku masakin.", saya gemas.
"Apa aja dek. Pokoknya yang ga bikin adek susah. Kalau mau masak, ya masak. Kalau lagi ga mau masak, ya kita beli di luar. Gampang kan?"
Saya diam, dan tetap gemas.

********

Percakapan rutin antara saya dan mas di setiap akhir minggu sebelum kami berbelanja untuk stock kulkas selama 1 minggu. Sebagai keluarga muda yang masih banyak kebutuhan tentu kami harus pandai-pandai mengatur keuangan jika tidak mau kerepotan di akhir bulan. Tentu saja, saya juga harus selalu memposkan kebutuhan rumah tangga untuk sebulan sesuai dana yang telah disepakati. Jika memang ada rizki tambahan kami memang lebih suka menabungnya atau untuk dana tak terduga yang akan memakan jumlah uang yang tidak sedikit. Misalnya membetulkan genteng yang bocor, servis motor, dan lain-lain. Maklum, keluarga muda dengan satu pintu pemasukan soalnya. :)

Eh, tapi yang sudah pernah saya ceritakan di post sebelumnya bahwa saya sempat mengajar privat sebagai pekerjaan saya, sambil menyambi tetap mengawasi Najma. Tentu saja ada tambahan pemasukan keluarga dari sana, namun saya tidak boleh jadi boros, ditabung sedikit-sedikit apalagi mau lebaran sebentar lagi. Lumayan seru juga ya memulai rumah tangga dari awal sampai tak terasa sudah hampir 4 tahun dengan keluarga kecil saya ini. Dan saya di hampir 4 tahun ini tinggal terpisah dengan orang tua. Terasa sekali perbedaannya. Ibaratnya seperti apa yang pernah orang katakan, " seorang ibu adalah ratu di rumahnya.", saya juga super setuju dengan quote tersebut, hanya saja saya ternyata belum ditakdirkan menjadi ratu sungguhan yang jika berkeinginan tinggal tunjuk sana tunjuk sini, saya adalah calon ratu di istana sederhana tanpa dayang-dayang namun istana sederhana itu selalu hangat, untuk saya dan siapapun yang ingin berteduh di dalamnya.

Nah, untuk kasus di atas, tentang makanan atau masakan rumah. Saya memang akhirnya menjadi terbiasa untuk memasak sendiri hidangan keluarga. Meski saya belum berani menampilkan masakan saya kepada orang lain di luar suami, anak dan adik-adik saya. Eh, tapi ayah dan umi saya juga pernah mencicipi masakan saya. Terus, kalau tidak salah kakak ipar saya juga. Kalau untuk ibu mertua saya belum berani, makasan ibu saya super enak. Selalu sukses bikin saya minder, karena jika saya contek resepnya, tetap saja rasanya berbeda. Syukurlah, mas tidak pernah membandingkan masakan saya dengan masakan ibu. Karena saya sadar, memang belum ada yang istimewa dari masakan saya, semua serba sederhana dan sangat mudah dibuat. 

Masakan saya sampai hari ini masih berkutat di sayur bening katuk, bayam, kacang merah. Kemudian di genre masakan sop-sopan. Sop ayam, sop daging, sop seafood segar. Ada juga soto ayam, soto daging, dan soto iga. Jangan lupa aneka goreng-gorengan, ada ayam goreng, ayam goreng kecap, ayang sambal ijo, udang goreng bawang putih, bakwan jagung, perkedel kentang, tempe goreng, dan tahu goreng. Untuk ikan, saya paling mentok di ikan goreng, tim ikan laut, woku ikan dan sayur ikan. Itupun termasuk jarang, soalnya saya kurang begitu suka olahan ikan. Bagaimana dengan daging? Oh, tenang daging sapi paling saya semur, balado daging, beef teriyaki, dendeng dan sambal goreng ati campur daging. Masakan yang menurut saya termasuk special dish saya meski masih ala-ala adalah soto lamongan, pempek, otak-otak ikan, rendang, rawon, hmmmm apalagi ya? Pokoknya special dish saya itu adalah masakan yang saya anggap ribet cara masaknya, nguleg bumbunya lama dan tahapannya harus benar. Karena saya tidak mau salah dalam mengolah makanan ini dikarenakan bahan baku yang mahal. *tetepemakirit :). Saya juga pernah berhasil membuat keu loh *bangga* saya pernah buat classic chiffon cake, brownies kukus, bolu kukus, cupcakes kukus, tapi saya selalu gagal membuat donat. Sebal, selalu bantat. Terus saya pernah juga membuat maccaroni schottel, siomay udang, siomay ayam (khusus untuk ayah saya), sup krim, zuppa zoup, baso sapi, tahu gejrot dan apa lagi ya, lupa :p.  

Masih sedikit kan perbendeharaan masakan saya. Saya sendiri sadar kok. Makanya saya selalu mendiskusikan dengan si mas sebelum memutuskan belanja. Karena jika tidak salah-salah jadi mubadzir dan bingung sendiri mau masak apa, karena jangan-jangan stock di kulkas tidak sesuai dengan yang kita butuhkan. Dan yang terpenting berdiskusi dengan mas adalah cara saya agar si mas semangat terus makan masakan saya. Meski soal rasa, masih punten pisan, belum perfecto pasti. Soalnya saya memang jarang sekali menggunakan penyedap. Pikiran saya adalah jika saya jajan di luar pasti makanan saya sudah banyak kandungan penyedap rasa yang katanya banyak efek negatifnya untuk kesehatan jangka panjang. Maka di rumah, sesedikit mungkin, sejarang mungkin saya gunakan bumbu penyedap itu. Di tambah lagi, garam yang saya gunakan di rumah adalah garam khusus, atau garam diet yang biasa digunakan oleh orang-orang penderita hipertensi, mengingat si mas ada bakat hipertensi. Baguslah, lebih baik waspada dan mengenal potensi penyakit sehingga bisa menjaganya. Lebih baik mencegah daripada mengobati toh?. Namun sayangnya rasa garam tersebut tidak segurih garam dapur biasa. Jadi ya agak kurang sedap memang. Tapi tak apalah, demi kesehatan keluarga. 

Untuk Najma pun saya usahakan untuk selalu memasak makanan sendiri. Menu Najma gampang sih, tidak jauh dari sop dan digoreng menggunakan butter. Biasanya sarapan pagi saya siapkan Telur goreng butter, nasi putih dan sedikit kecap. Terkadang saya buat perkedel daging cincang, nugget ayan homemade, atau kukus tahu. Jadi kalau pagi temanya keringan, ga pake kuah. Sesudah sarapan, berselang 1 jam saya siapkan mix juice. Buahnya apa saja. Paling sering yang tersedia di rumah adalah pepaya, pisang, tomat dan alpukat. Sebisa mungkin kombinasi buah tersebut tersedia di kulkas. Saya mix-blend buah-buahannya, kemudian Najma meminumnya. Alhamdulillah lumayan membuat Najma kenyang dan nyaman bobo siang. Karena umur segini Najma susah makannya. Di-emut, lama sekali. Demi menelateni, saya menyuapi hampir 2 jam. Sambil terus berhusnudzon, bahwa kebiasaan di-emut ini akan segera hilang tak bersisa. Untuk makan siang, dan malam saya siapkan menu yang sama. Seperti sop ayam, sop daging, tim ikan, terkadang kalau saya masak semur ya semur juga, bening bayam dan lain-lain. Biasanya sih sama dengan apa saya siapkan buat makan malam keluarga, tetapi keseringan berbeda, karena Najma saya siapkan menu yang ada sayurnya, baik sayuran hijau, kuning, merah, supaya makanannya cantik kaya pelangi.

Meski saya sama sekali tidak punya keahlian setara chef ataupun ibu-ibu pemilik restoran, ternyata saya suka memasak. Apalagi untuk keluarga kecil saya ini. Setiap sebelum tidur, sebelum membaca doa, sudah saya pikirkan besok masak apa, dan sebenarnya sudah saya tulis di menu mingguan yang sudah saya susun. Membuat menu mingguan sangat memudahkan dan ternyata membuat pengeluaran tidak bengkak. Jangan lupa juga di dalam menu mingguan untuk membeli bumbu-bumbu dasar, seperti cabe merah, bawang merah, bawang putih dan sebagainya. Karena meski kecil sering bikin saya lupa, ternyata stock sudah tidak ada. 

Saya suka memasak, meski masakan saya tidak selalu enak. Saya suka memasak, apalagi jika melihat mas membawa bekal dengan tas merah kotak makanan kesayangannya. Dan ketika pulang, kotak itu bersih tak bersisa. Saya suka memasak, meski dapur yang berantakan sukses membuat si mbak yang membantu kelimpungan. Memasak dan menyiapkan makanan di rumah adalah salah satu cara saya mengikat kehangatan di tengah keluarga saya. Sambil mengobrol santai, terkadang disambung kritikan pencicip masakan saya, namun terasa sangat mengasyikan. Saya suka memasak, meski sepertinya untuk Najma masakan seenak opor ayam pun tidak akan membuat mulutnya mengunyah dengan kecepatan tinggi, tetap saja lambat. Tak apa. Karena saya yakin, di dalam masakan saya ada cinta untuk mereka orang-orang yang dari hati saya sayangi. Ada doa saya, agar senantias sehat dan selamat. Ada harapan saya.

Yuk memasak, seru ternyata dan pasti bisa! :))

Ini dokumentasi beberapa masakan saya yang tersimpan rapi di file, meski sebagian hilang :(

Sop Ikan Bawal Merah Segar


Brownies Kukus


Cah Daging Lettuce


Nasi Goreng Gulung Selimutan 
*ada tulisan i Love Mas* * maklum panganten anyar* ikikiki agak-agak norak ya? :)


Pizza Special feat murid di Al Falaah 


- I Love Cooking for My Self and Cooking for Family (Al Roker) -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang Puri Bintaro Club House

Mampir Ke Al Kahf Space & Kopi Manyar Bintaro

Cerita Melahirkan Ludi