NAJMA MASA EGOSENTRIS

Sekitar usia Najma 18 bulan saya perhatikan Najma banyak berubah. Terutama jadi sering ngambek, agak cengeng dan susah banget di rayunya. Awalnya sempat saya pikir ini bentuk ekspresi dia karena saya sedang hamil lagi. Kan katanya anak meskipun kecil ngeh kalau ibunya sedang 'mendua' karena sedang mengandung. Ada yang bilang dia merasa tersaingi oleh bayi yang dikandung ibunya. Pendapat itu ada benarnya juga sih, tapi saya ga berhenti sampai disitu saya cari tahu ternyata Najma sudah memasuki masa egosentris. Yaitu masa dimana dia mulai fokus dengan hanya dirinya sendiri. Barang atau sesuatu yang dia anggap miliknya akan dia pertahankan, dan dia tunjukkan bahwa itu miliknya, hanya miliknya, yang lain tidak boleh.

Najma jadi rewel tiap lihat temannya yang pegang mainan, padahal itu bukan punya dia. Tapi ya karena dia hanya berpusat pada dirinya sendiri akhirnya dia anggap itu semua miliknya, terjadilah rebutan, nangis, heboh. Mulai 'parah' pas datang sepupunya, Naurah yang sedang berkunjung ke rumah. Naurahnya cool aja, diambil ya ga marah, tapi malah Najma yang heboh berderai airmata. Lha saya kan malu jadinya. Saya ajarkan konsep berbagi, namun nihil. Belum paham. Sampai saya temukan artikel ini. Dijelaskan bahwa masa ini pasti dan harus dilalui oleh seorang anak di masa balita. Namun orang tua tidak boleh malah menarik anak dari kehidupan sosial karena takut dianggap mengganggu, jadi dikekang saja di rumah, daripada nangis melulu. Malah itu bahaya, anak akan selalu berpusat pada dirinya, keegoannya malah semakin parah, sehingga anak akan jadi seseorang yang antisocial. Padahal dengan berjalannya waktu masa ini akan terlewati dengan baik, jika orang tua juga setia membimbing.

Kalau di masa ini anak bakal sering nangis, tugas saya adalah segera ambil dan peluk. Peluk erat-erat, alihkan ke hal lain sebentar, lalu setelah mulai reda tangisnya tatap mataya dalam-dalam dan sampaikan pesan yang ingin kita sampaikan. Meski setelah itu nangis lagi, ya lakukan hal yang sama terus menerus. Saya selalu yakin, pelukan kita ibunya dapat menenangkannya. Sambil terus bisiki pesan-pesan positif padanya. Mudah-mudahan saya juga selalu diberi sehat dan sabar, soalnya kalau badan ga fit liat anak rewel kita juga rasanya jadi pingin marah kan ya? hehehe. Sabar-sabar-sabar :)

Saya terharu dan tenang ketika membaca artikel itu, ternyata setiap masa yang dilewati seorang anak itu berharga. Dari mulai lahir, memainkan tangan kecil dan kakinya, tengkurap, merangkak, titah, berjalan, semua ada fungsi dan tujuan dalam tumbuh kembangnya. Yang kudu sabar ya orang tuanya sebagai yang pertama dan utama pendidiknya. Well, saya jadi sering banget minta maaf sama anak orang lain, teman main Najma atau saudara yang sedang main. Namun tetap saya ajarkan konsep berbagi, berkasih sayang dan sopan secara pelan-pelan. Ternyata juga ga boleh kasar ya, malah dia nanti akan 'terluka'. Sekarang sih ajaran saya seperti yang belum terlihat, namun saya yakin, pasti Najma akan paham dan dia hujamkan di dalam hatinya, agar di masa depan Najma menjadi anak yang baik budi pekertinya. Amiiiin.

So, buat moms yang anaknya juga sedang dalam masa yang sama, yuk bersabar dan dampingi terus. Gapapa tebal muka sedikit, bakal sering heboh minta maaf sama orang lain. Masa ini ga lama kok, sekitar dia usia 5 atau 6 tahun juga lewat. Ga lama kan? hehehehe. Kita pasti bisa :D

Najma sedang main bersama kakak-kakak dari TK Safinah yang sedang berkunjung ke Kampoeng Budaya, Sentul

Manis banget kalau lagi ga ngambek lho, nak :p

Hai teman, aku lagi masa egosentris nih. Tapi bentar lagi aku jadi anak pintar dan sopan kok :) *amiiin*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang Puri Bintaro Club House

Mampir Ke Al Kahf Space & Kopi Manyar Bintaro

Cerita Melahirkan Ludi