Breastfedding

SEMANGAT MENYUSUI !!!

Menyusui. Hmmmmmm.... Buat sebagian ibu ibu menyusui adalah hal biasa. Dimana si anak secara lekat, skin to skin melakukan proses menyusui dengan ibunya, as simple as that. Di lingkungan saya sendiri, di kampung kampung bahkan menyusui adalah hal lumrah biasa.
Ya udah, habis ngelahirin, menyusui. Ahhh standar, biasa aja ga ada yang spesial. 
Mungkin sebagian wanita berkata demikian. Namun tidak untuk saya.



Sejak awal saya menikah, saya ingin sekali bisa menyusui anak saya selama 2 tahun. Padahal saat itu saya tidak punya banyak info tentang menyusui. Pada saat itu saya juga termasuk ibu ibu yang saya bicarakan di atas tadi, habis lahirin --> ya nyusui. Tapi setelah saya sempat punya kejadian duka lewat wafatnya anak pertama saya, saya jadi amat sangat memimpikan menyusui anak saya sendiri.

Pasca melahirkan anak pertama saya yang akhirnya harus 'pulang' lebih dulu dari saya, tanpa saya duga, disaat berkabung itu air susu saya banyak sekali produksinya. Payudara saya bengkak bukan main, sakit, meriang, demam dan nangis tentunya. Saya sedih, karena betapa banyaknya gizi yang seharusnya bisa saya transfer untuk si buah hati, namun ia tiada. Saya dilarang untuk memompa oleh dokter saya, katanya, kalau dipompa hanya akan membuat produksi ASI itu semakin banyak. Sedangkan, yang harus dilakukan oleh ibu yang anaknya kasus meninggal adalah menghentikan dulu produksi ASI tersebut. Saya pada saat itu belum faham akan donor ASI dan prosedur-prosedurnya. Akhirnya saya biarkan ASI tersebut mengalir sampai 3 bulan kemudian benar-benar stop dengan sendirinya.

Darisitu saya belajar, menyusui bukan hal sembarangan. Itu berharga. Mahal. Akhirnya saya berjanji pada diri saya sendiri akan memberikan ASI kepada anak saya yang lainnya jika Allah berkehendak menitipkan lagi pada kami. Subhanallah, selang 7 bulan saya hamil lagi. Di saat bersamaan saat itu saya sedang bekerja, sebagai seorang guru di SMP swasta dekat rumah.

Kehamilan semakin besar, saya memang penyuka daging-dagingan, selama hamil hampir setiap hari saya bawa bekal olahan daging ke sekolah tempat saya mengajar. Pikiran saya, agar ASI saya banyak dan bagus pada saat si bayi nanti lahir, saya nabung gizi dulu nih. Selain daging, tentu saja saya juga suka makan ikan.

Semakin mendekat ke usia 9 bulan kehamilan, saya rajin memeriksa payudara untuk mengecek apakah si cairan putih itu sudah mau keluar, alhamdulillah di usia 7 bulanan, ASI saya sudah mulai ada. Tambah semangatlah saya untuk segera menyusui si buah hati.

Proses kelahiran saya lalui dengan proses operasi caesar, karena riwayat kelahiran pertama yang juga caesar  dengan jarak yang sangat pendek, terlalu berisiko. 17 Oktober 2011, pukul 06.15 pagi lahirlah si cantik jelita yang selanjutnya ditautkan nama indah Najma Nur Kamilah Priamabada. Janji menyusui saya usahakan tepati. 

Setelah berteler teleran sehabis operasi, juga setelah saya istirahat untuk sekedar tidur dan makan, pada jam 10 pagi saya diperkenankan untuk bertemu si buah hati, sueeeerrrr langsung saja ingin saya sodorkan ASI saya yang sudah terasa penuh. Waaaahh, sayang, tak semudah itu memberikannya kepada bayi mungil yang mulutnya masih sangat kecil. Nangis yang ada.

Saya termasuk ibu yang sulit memberikan ASI secara langsung karena ya itu, kondisi PD saya yang selalu bengkak. Akhirnya saya pumping untuk meminimalkan rasa sakit dan nyeri, setalah konsultasi dengan dokter dan ahli laktasi rumah sakit akhirnya saya disarankan untuk memberi ASI lewat botol, karena mereka lihat sendiri perjuangan saya dan anak saya untuk menyusi sulit sekali. Dikasih lewat botolpun setelah lewat 2 hari dia lahir, karena saya ketakutan anak saya bingung puting, saya paksakan untuk minum ASI sambil disendokin. Karena kekurangan cairan anak saya sampai kuning segala, bilirubin tinggi akhirnya harus disinar. Tapi tetap saya usahakan untuk supply ASI di rumah sakit lewat pumping. Sekali pumping saya bisa dapat dua botol ukuran 170 ml lebih, untuk PD kanan kiri. Sampai sampai setelah anak saya pulang dari rumah sakit sehabis disinar saya bawa 10 botol kaca persediaan ASI selama anak saya dirawat. Diledekin sama suster, ASI ibu bikin penuh kulkas niii...

Tambah semangatlah saya untuk terus menyusui, meski sedih juga 2 bulan 2 minggu anak saya minum ASI lewat botol. Tapi setelah dia bisa, saya tak pernah ajarkan lagi minum di botol. Sampai sekarang, dia ga bisa minum pake botol. hehehe

Menurut saya, menyusui adalah mengantar cinta lewat aliran darah ibu ke anaknya.
Menyusui adalah awal, ujung tombak penanaman akhlak. Sambil disusui kita bisa bisikkan hal hal penting bagi dasar kehidupannya sebagai manusia.
Menyusui adalah bukti bakti seorang ibu kepada Rabb-nya, dimana bukti bakti itu akan tertransfer pula kepada si buah hati.
Menyusui adalah ilmu sabar seorang ibu untuk senantiasa ada bagi buah hatinya.
Menyusui adalah cinta nyata seorang manusia biasa bernama wanita.

Saya berdoa semoga seluruh wanita Allah mudahkan proses menyusui anak anaknya, Allah berikan kelimpahan rizki lewat suaminya sehingga ia tenang mengurus anak anaknya, Allah berikan ASI yang banyak dan melimpah. Amiiiiinnn....



Saya berdoa bagi ibu yang saat ini belum bisa menyusui anaknya, semoga Allah mudahkan menyusui anak selanjutnya, tidak ada kata terlambat bukan?... Saya yakin dan percaya jika mengikuti naluri bunda kita, pastilah wanita ingin selalu berdekatan dengan anaknya lewat menyusui mentransfer cinta.

- Menyusui adalah proses mentransfer cinta -

28 Januari 2013


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang Puri Bintaro Club House

Mampir Ke Al Kahf Space & Kopi Manyar Bintaro

Cerita Melahirkan Ludi