UJIAN NASIONAL 2013 *FIGHTING, wink~*

Assalamu'alaikum dunia...

How's life? i was very busy in a couple few days ago n of course today. Why? Because my students will held the important final examination for them, on 22 - 24 april tomorrow. Yaaah, sesuai dengan keputusan pemerintah lewat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, akhirnya diputuskan tanggal itu sebagai tanggal perjuangan kelulusan murid-murid SMP seluruh Indonesia. Dengar berita 3 hari terakhir ini sangat menunjukkan ketidaksiapan juga ketidakseriusan pemerintah dalam mengelola perhelatan akbar pendidikan ini. Sedih. Miris. Karena saya membayangkan bagaimana keadaan adik-adik murid SMA yang sudah menyimpan grogi mereka, dan H2C (Harap-harap Cemas) mereka dalam menghadapi masa yang sangat mereka nantikan. Tapi, all is fine insya Allah. Itulah pentingnya orientasi akhirat untuk adik-adik pelajar kita, bahwa jangan sedih, jangan kecewa. Allah itu melihat, menyaksikan, bahkan para malaikatnya mencatat setiap saat kebaikan adik-adik dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional ini. Mungkin ada yang tiba-tiba jadi rajin shalat Tahajjud, shaum Senin-Kamis, Sedekah, dan sebagainya. Itu Sangat Bagus!. Terkadang manusia memang perlu ada di kondisi tertentu sehingga akan membuatnya sangat bersungguh-sungguh dan melakukan segala cara yang halal agar hajatnya Allah mudahkan. Yakin adik-adikku, Allah sangat baik dan insya Allah akan membalas segala usaha baik yang sudah kalian lakukan.

Seperti yang sudah pernah saya post sebelumnya, bahwa saya punya tanggung jawab 6 orang murid privat di rumah. Kenapa di rumah? Ya, agar memudahkan saya untuk tetap bisa mengawasi Najma si kecilku yang sudah beranjak gede. Saya rasa bekerja di rumah dengan porsi waktu yang sudah disepakati antara saya, suami dan si mba (sebagai asisten yang akan menemani Najma selama saya mengajar) adalah hal ideal bagi saya untuk saat ini. Dengan mengajar saya seperti punya me-time bagi saya sehingga saya lebih fresh lagi menghadapi urusan rumah tangga. Dan mengajar 2 jam sehari, dari senin-kamis adalah me-time saya yang paling menyenangkan.

Saya juga lagi deg-degan menemani anak-anak didik saya yang akan menghadapi UN besok senin. Saya sudah berikan latihan soal, tips dan trik menghadapi soal, termasuk 'jurus ampuh' lewat doa-doa yang biasa saya baca ketika saya ujian dulu. Hasil Try Out yang diselenggarakan sekolah belum keluar semua, tapi ada hasil TO yang ke 4 (Sekolah anak didik saya mengadakan TO sebanyak 5 kali), alhamdulillah nilainya lumayan. Saya berharap soal UN nanti tidak sesulit soal Try Out. Amiiiiiiin *doa kenceng* :p

Ada beberapa hal saya soroti selama saya mengajar anak-anak saya itu, yaitu:
1. MENGULANG itu amat sangat penting.
Untuk mendapatkan nilai baik dalam ujian tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap mata, sejentik jari. Mengulang pelajaran dari kelas 1 itu harus dilakukan dengan konsisten oleh masing-masing anak, sehingga saat melakukan pemantapan UN materi pelajaran setidaknya sudah aman bertengger di memori kita. Ya ga sih? Iya ya.. hehehe maksa. Karena saya hadapi murid saya ini ada yang bahkan belum hafal perkalian *hiks nangis darah*, jadi waktu datang ke rumah saya dan minta saya membantunya untuk belajar UN itu, dia tidak bisa perkalian. Yang saya lakukan membantunya menghafal perkalian dengan cara yang mudah, namun nihil. Dia tetap sering lupa. Parah kan saaaaayyyy??? Yang pasti mungkin dulunya jarang di ulang dan tidak latihan. Ada yang masih bingung operasi bilangan, minus ketemu plus, minus ketemu minus, dll. *nangis darah lagi*. Aljabar? oooohhhhhh saya pelaaaaan banget ngajarnya, maksudnya pingin mengurai benang kusut di kepala anak itu. Alhamdulillah sedikit demi sedikit benang kusutnya rapi lagi, tapi masih kusut sih *lumayan*. Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi yang pasti anak ini jarang mengulang, sehingga banyak lupanya. Bahkan tidak ingat sama sekali, karena setelah dapat materi, tidak di ulang, wuuuuussssh, materinya ngacir ga tau kemana.

2. MEMBIASAKAN MEMBUKA PELAJARAN SEBELUM TIDUR ITU BAIK.
Maksudnya gini pak, bu. Anak jaman sekarang itu, kalau mau tidur pasti lebih suka main dengan gadgetnya. Baca-baca Timeline twitter, kepo-in doi di facebook, update Line, nge-watsapp sama teman sekolah yang padahal tadi pagi ketemu di sekolah dan besoknya juga bakal ketemu. Tapi ya itulah, udah jadi semacam kebiasaan. Padahal menurut saya, tidak semua informasi di social media tadi penting dan baik untuk mereka. Saya aja kalau sebelum tidur nginternetan *alah bahasanya* pakai HP, suka kebayang apa aja info seru tadi pas di twitter, atau blog orang. Apalagi adik-adik. Saya menganalogikannya dengan,

Mas Otak sudah dapat teman baik berupa ilmu yang sangat penting untuk minimal mengahadapi UN minggu depan, udah PW (posisi wenak) tuh otaknya dengan teman baru. Meski lelah sang otak bahagia karena dia berteman dengan hal-hal baik dan manfaat. Lalu saat asik sama gadget, kan baca-baca hal lain tu. Lha, si otak yang udah bahagia duduk dengan ilmu yang baik-baik itu, mesti kedatangan tamu-tamu informasi dari social media, yang terkadang ga bisa otak saring, mana yang kudu di kasih tempat duduk, mana yang kudu di suruh pulang aja gitu. Jadilah, ilmu asik dan penting itu kegeser dengan informasi dari social media hasil ke-kepo-an sang anak. Kan jadi sayaaaaannng. *teriak kenceng* 

Ok-lah kalau refresh, perlu juga. Penting malah. Main-lah gadget about 15 minutes, i think its enough for just having fun kan ya? Terus pas mau bobo, cobalah duduk sebentar buka lah IPA yang teori Tata Surya, anggap aja kaya baca buku novel, buku cerita gitu. Bentar aja, 10 menit juga ga apa-apa. Bayangkan bahagianya otak kita dapat teman baik dan manfaat. Asik lagi. Yah kaya gitulah teori asal-asalan saya tapi it works for me n my sisters at least. Yah nilai sekolah ga jeblok lah, dan kalau ada tes dadakan ga nol-nol amat isi kepalanya. Kaya yang mengulang kembali kisah novel bercerita tentang Tata Surya tadi malam (itu kalau kuis nya tentang Tata Surya ya).

3. KALAU BISA KONSISTEN DALAM BERMAIN & BELAJAR.
Maksudnya, coba petakan berapa jam kita mau main dan berapa jam kita mau belajar. Itu bagus banget bikin kita seimbang. Kebanyakan main racun, kebanyak belajar gumoh. Hahaha. Engga deng, istilah aja. Buat anak yang IQ-nya ajegile, belajar terus bikin mereka tambah haus. Tapi buat yang *ehem, maaf* IQ 'kurang', belajar udah jadi momok buatnya. Ga apa-apa jangan memaksan diri menyamakan porsi makan si kurus dengan si gendut *lho?* eh iya maksudnya gitu deh. So, karena saya juga dulu bukan orang yang IQ-nya markotop, saya sadar diri dengan membagi waktu belajar dan bermain. Serius di dua-duanya. Gitu loh. Jadi bisa fokus.

4. PENTINGNYA DOA DAN DUKUNGAN DARI ORANG TUA.
Nah ini mah, udah jadi factor X yang dahsyat untuk kebaikan hidup seorang anak. Dukungan orang tua ya berupa, perhatian makanannya, seragamnya, siapnya ortu untuk selalu mendengar kisah dari anak, memperhatikan ibadahnya, termasuk (kadang) omelan ortu di saat anak harus belajar. Murid saya ada yang minta saya jangan bilang-bilang kalau dia suka banget nguap saat belajar, dan ngantuk pula. Saking dia takut sama semprotan bundanya. Ya, saya bilang itu bunda perhatian. Bunda sayang. Kan kalau ngantuk berarti harus dilihat faktor lainnya juga, misal kecapeankah? kekenyangankah? atau (yang paling sering) kebanyakan becanda dan main dengan teman sekolah kah? kalau faktor terakhir yang emang kudu dapet ceramah lha ya dikit dari bunda. Hehehehe. Dimana-mana bunda emang cerewet kok say, tapi yang penting cerewetnya berbobot. Ya ga bun? :p.
Tapi di atas itu semua, doa ibu, ayah dan kita sendiri sebagai pelajar itu kunci dari segalanya. Apalagi doa ibu. It means a lot, guys. Pliss, jangan liat orang. Lha, dia aja jarang sholat bisa lulus sekolahnya kok? Lha dia, kerjaannya main mulu ga belajar nilainya bagus kok? Lha, dia berantem mulu sama mama-nya juga dapat nilai tinggi pas UN kok? Huh, itu tandanya Allah tegur dengan cara haluussssss banget, karena mungkin kalau doi di tampar dengan dapat nilai jelek, doi bisa kejang-kejang, pingsan. *lebay*. Intinya ga sekuat kamu yang dapet nilai jelek-ga-sedih-sedih-acan. Ga-kapok-buat-ngulang-bahkan. Tetep-ga-mau-belajar-dan-minimal-berubah. Hehehehe. Jadi kalau saya sih punya keyakinan, Allah mah maha bageur, ibarat kata. Kita kan udh belajar, udah menjaga sholat 5 waktu tambah dhuha, tahajud, hajat, udah nurut sama bunda-ayah, udah shaum juga, udah do'a, udah jujur kalau ulangan harian. Ah masa iya Allah campakan usaha kita itu. Mustahil say. Mungkin kita ga dapet nilai terbaik, tapi insyAllah harus yakin, benih kebaikan yang kita tanam saat ini, kita akan petik manisnya buah di hari kemudian.

Cukup sekian post saya mengenai Ujian Nasional. Semangat adik-adikku. Anak-anakku. Saya, meskipun tidak kenal kalian semua, doakan kalian lulus dengan nilai sangat memuaskan. Saya suka bilang sama anak-anak murid saya:
- Jadikan Ujian Nasional ini; dengan kesungguhan kalian, dengan nilai yang insya Allah baik dari kalian, sebagai BUKTI BAKTI kalian terhadap ibu ayah kalian. -
Setidaknya di saat mengambil nilai hasil ujian, mamam dan papap tidak tundukan wajah karena malu kita dapet nilai doremi ya.. Amiiiiinnn. Selamat Ujian semuaaaa.....

Ujian Nasional tidak ada apa-apanya dibanding ujian hidup kok nak *curcol* hahahaha :D

With Love _Bunda Najma_


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Renang Puri Bintaro Club House

Mampir Ke Al Kahf Space & Kopi Manyar Bintaro

Cerita Melahirkan Ludi